Melanjutkan Contoh Soal dan Jawaban Seni Budaya Kelas X Semester 2 Pilihan Ganda bagian keenam soal nomor 76-90, bagian ketujuh berisikan materi tentang "Apresiasi Teater Nontradisional Daerah". Berikut ini, soal PG SBK beserta jawaban, dimulai dari soal nomor 91 sampai dengan 105. 91. Berikut ini ciri-ciri teater nontradisional, kecuali.... a. cerita teks tidak statis b. ada naskah c. mengandalkan seni peran d. perencanaan lebih kompleks e. cerita diambil dari cerita sastra Jawaban e 92. Sandiwara Dardanella berkembang di... a. Minahasa b. Minangkabau c. Malaysia d. Melayu e. Minang Jawaban d 93. Unsur yang tidak terdapat dalam naskah, yaitu.... a. prolog b. dialog c. pertunjukan pementasan d. epilog e. cara berlatih Jawaban e 94. Aktor Tan Ceng Bok, Fifi Young, Devi Ja dan Pak Kuncung adalah tokoh teater.... a. tradisional b. rakyat c. pesisir d. komedi stambul e. dardanella Jawaban e 95. Menggunakan naskah setiap pementasan, pemain tidak mengandalkan improvisasi, seni tari dan nyanyi sudah ditinggalkan, adalah ciri-ciri grup teater.... a. Abdul Muluk b. stambul c. dardanella d. hikayat e. pesisir Jawaban a 96. Pendiri komedi Stambul adalah... a. August Mahieu b. Abdul Muluk c. Fifi Young d. Pak Kuncung e. Augus Melas Jawaban a 97. Cerita “The Proposal” dikarang oleh.... a. Fifi Young b. Abdul Muluk c. Anton Chekov d. Pak Kuncung e. Augus Melas Jawaban c 98. Alur cerita yang bervariasi, tidak monoton, adalah alur dari teater.... a. pesisir b. tradisional c. dardanella d. komedi e. Abu Nawas Jawaban c 99. Berikut ini yang merupakan unsur ekstrinsik adalah.... a. alur b. dialog c. tema d. mindset panggung e. tokoh Jawaban d 100. Salah satu kesenian Betawi adalah.... a. ketoprak b. ludruk c. lenong d. sinetron e. sandiwara Jawaban c 101. Musik keroncong digunakan dalam pementasan dalam cerita.... a. Dardanella b. The proposal c. Nyai Dasima d. Abu Nawas e. Hikayat 1001 malam Jawaban c 102. Cerita Hikayat 1001 Malam berlatar belakang di kerajaan.... a. Iran b. Konstantinopel c. Roma d. Italia e. Indonesia Jawaban b 103. Puncak ketegangan pada bagian alur teater disebut... a. klimaks b. eksposisi c. komplikasi d. situasi e. resolusi Jawaban a 104. Alur, Perwatakan, setting, dalam teater nontradisional termasuk unsur-unsur.... a. intrinsik b. ekstrinsik c. artistik d. ekspresi e. eksotik Jawaban a 105. Waktu, tempat dan suasana yang melatarbelakangi terjadinya suatu cerita disebut.... a. alur b. setting c. ide d. tata panggung e. kostum Jawaban b Lanjut ke soal nomor 106-120 => contoh soal PG dan jawaban Seni Budaya Kelas 10 semester 2 bagian ke-8 Thanks for reading Contoh Soal dan Jawaban Seni Budaya Kelas X Semester 2 Pilihan Ganda Part-7
Kisahkisah dalam Seribu Satu Malam (1001 Malam), seperti Scheherezade dan Shahryar, Sinbad si Pelaut dan Aladdin menekankan tiga hal pada pembaca yaitu: "Suatu masalah akan selalu ada penyelesaiannya" "Keteguhan akan membuat suatu masalah mencapai penyelesaiannya" "Kekuatan batin dapat membantu untuk mempertahankan keteguhan"
Baca selengkapnya di artikel "Kisah Seribu Satu Malam yang Mengubah Sastra Timur Tengah", Kisah 1001 MalamBaca selengkapnya di artikel "Kisah Seribu Satu Malam yang Mengubah Sastra Timur Tengah", hidup seorang raja yang lalim di dataran tinggi Persia sekarang Iran bernama Shahriyar. Sang raja doyan memenggal perempuan yang telah dinikahinya dalam semalam hanya untuk melampiaskan dendam kepada istri pertamanya yang tak setia. Hingga suatu hari, ada seorang putri sulung dari anak wazir kerajaan bernama Shahrazad bersedia menjadi istri semalam sang ini bukan perempuan biasa. Ia memiliki kecerdasan di atas rata-rata perempuan lain ketika itu. Sebab, ia merupakan pembaca yang tekun. Ia telah banyak membaca ribuan buku perihal para raja, dongeng, dan sejarah umat manusia. Dari modal kisah-kisah yang telah ia baca, Shahrazad menceritakan ulang kepada Shahriyar. Ia menceritakan kisah tersebut sampai waktu fajar mengisahkan itu selama 1000 malam. Sepanjang malam yang banyak itu mengakibatkan Shahriyar menjadi lupa untuk membunuh tetapi, malam yang ke-1001, Shahrazad kehabisan cerita. Karena telah keasyikan dengan kisah-kisah Shahrazad, pada akhirnya Shahriyar tidak memenggal kepala Shahrazad, malahan mengangkatnya menjadi istrinya, permaisurinya. Beberapa Versi Hikayat 1001 MalamHikayat 1001 Malam atau dalam bahasa Arabnya, Alf Layla wa Layla, merupakan karya sasta epik yang sangat fenomenal. Tidak ada yang mengetahui siapa penulisnya. Hanya saja, karya tersebut diketahui berdasarkan dari kisah-kisah banyak negeri, misal Arab, Persia, India, Cina, dan Yunani. Dan diperkirakan kisah-kisah tersebut berasal atau dituliskan dari abad ke-8 hingga 12, pada era keemasan Islam. Di era kepemimpinan Harun Ar-Rasyid, Kekhalifahan Abbasiyah di Bahgdad. Ketika itu, Bahgdad adalah kota metropolitan, banyak pedagang dari penjuru dunia datang singgah, sehingga pertukaran ide atau kisah-kisah pun terjadi. Karya sastra epik ini merupakan kumpulan cerita rakyat yang diwariska turun temurun dari satu generasi ke gerenasi berikut sepanjang peradaban manusia. Ceritanya berbingkai yang sambung menyambung, kemudian menampilkan beragam tokoh yang berbeda-beda. Temanya pun begitu kaya, dari kisah legenda, dongeng, fabel, dan roman. Kelahiran atau kemunculan karya hebat ini memiliki beberapa versi. Kalau menurut Dawood dan William Harvey dalam buku Tales from the Thousand and One Nights mengatakan bahwa Hikayat 1001 Malam merupakan sastra epik berasal dari kebudayaan India, Persia, dan Arab. Para pencerita muslim menambahi dan mengadopsi cerita dengan nuansa lokal Duncan Black MacDonald, orientalis Amerika, dalam artikel "The Earlier History of the Arabian Nights" pada Journal of the Royal Asiatic Society edisi 1 Juli 1924, bahwa versi Hikayat 1001 Malam diterjemahkan di Eropa pada abad ke-18 mempunyai beberapa perbedaan dengan terjemahan yang adalah Antoine Galland, orientalis Prancis, yang pertama memperkenala Hikayat 1001 Malam kepada publik Eropa. Ia bawa Hikayat tersebut pada awal abad ke-18. Sekitar 11 tahun, Galland menerjemahkan dan penerbitkan koleksi sepanjang 12 volume. Seri terjemahannya diberi judul Les Mille et Une Nuits, Contes Arabes, Traduits en Eropa, kisah-kisah tersebut digemari oleh kebanyakan warga Eropa. Pada abad awal ke-18, warga Eropa sudah doyan baca buku. Dan sudah banyak karya sastra epik hadir. Hikayat 1001 Malam dalam Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia juga mengambil bagian untuk menerjemahkan karya yang memuat kisah Aladin itu, walau sekitar tiga abad kemudian, seperti Mizan dan Qisthi Press menerbitkan edisi lengkapnya. Sedangkan ada penerbit lain yang hanya menerbitkan "sepilihan kisah terbaik", seperti Penerbit Katta dengan judul The Arabian Nights Kisah-Kisah Fantastis 1001 Malam 2011; Penerbit Elex Media Komputindo menerbitkan dengan judul One Thousand and One Arabian Nights Kisah 1001 Malam 2008 dan sepuluh tahun kemudian pada 2018 Elex menerbitkan lagi dengan judul Fairy Tales from the Arabian terbaru dari penerbit Divapress dengan berani ambil risiko menerbitkan edisi lengkapnya sejak Agustus 2018. Bahkan, menurut Cep Subhan KM, esais dan penerjemah, dalam esainya "1001 Malam Cerita Lisan dan Nama Baru tanpa Selamatan", menyebutkan ada beberapa kisah di dalam Hikayat 1001 Malam sudah diterjemah ke bahasa Sunda."... beberapa pilihan ceritanya dalam bahasa Sunda misalnya bisa ditemukan dalam 5 jilid buku tipis Lalakon Saepulmuluk 6 cerita, Palika Jeung Jin 9 cerita, Istri Pelit 2 cerita, Anis Aljalis, dan Buah Koldi 6 cerita. Dalam pengantar buku-buku tersebut Ajip Rosidi mengatakan bahwa kemungkinan penyaduran dilakukan tidak dari bahasa Arab melainkan dari bahasa Belanda."Proyek penerjemahan seperti itu baguslah adanya, sebab ilmu pengetahuan di luar bisa diakses oleh orang Indonesia. Apalagi terjemahan sastra seperti Hikayat 1001 Malam akan menstimulus imajinasi bagi pembaca.
mBix.